Monday, May 23, 2011

Sistem saraf/ Nerve system

Salah satu bagian yang sangat penting sinaps mampu membentuk jejak memori melalui kegiatan jangka panjang bergantung pada perubahan dalam kekuatan sinapsis. Yang paling terkenal saraf bentuk memori adalah sebuah proses yang disebut jangka panjang potentiation (disingkat LTP), yang beroperasi pada sinaps yang menggunakan neurotransmitter glutamat yang bekerja pada reseptor tipe khusus yang dikenal sebagai reseptor NMDA. The NMDA reseptor memiliki “asosiatif” properti: jika kedua sel yang terlibat dalam sinaps keduanya diaktifkan pada kira-kira sama waktu, membuka saluran yang memungkinkan kalsium mengalir ke sel target. The kalsium masuk memulai kaskade utusan kedua yang akhirnya mengarah pada peningkatan jumlah reseptor glutamat dalam sel target, sehingga dapat meningkatkan kekuatan efektif sinaps. Perubahan dalam kekuatan dapat berlangsung selama beberapa minggu atau lebih lama. Sejak penemuan LTP pada tahun 1973, banyak jenis lain jejak memori sinaptik telah ditemukan, melibatkan peningkatan atau penurunan kekuatan sinaptik yang disebabkan oleh berbagai kondisi, dan terakhir untuk variabel waktu yang lama. Hadiah pembelajaran, misalnya, tergantung pada bentuk varian dari LTP yang disyaratkan atas masukan tambahan yang berasal dari hadiah-sinyal jalur yang menggunakan dopamin sebagai neurotransmitter. Semua bentuk sinaptik modifiability, diambil secara kolektif, menimbulkan plastisitas saraf, yaitu, untuk sebuah kemampuan untuk sistem syaraf untuk menyesuaikan diri dengan variasi dalam lingkungan.

Sirkuit Neural dan System

Dasar fungsi saraf mengirimkan sinyal ke sel lain mencakup kemampuan untuk bertukar sinyal neuron satu sama lain. Jaringan dibentuk oleh kelompok-kelompok yang saling berhubungan neuron mampu berbagai fungsi, termasuk fitur deteksi, pola generasi, dan waktu. Pada kenyataannya, sulit untuk menetapkan batas-batas untuk jenis-jenis informasi pengolahan yang dapat dilakukan oleh jaringan saraf: Warren McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 1943 menunjukkan bahwa bahkan terbentuk dari jaringan yang sangat disederhanakan abstraksi matematis dari neuron mampu komputasi universal. Mengingat bahwa setiap neuron dapat menghasilkan pola-pola temporal kompleks aktivitas semua sendiri, kisaran kemampuan bahkan mungkin bagi kelompok-kelompok kecil neuron yang saling berhubungan saat ini berada di luar pemahaman.

Secara historis, selama bertahun-tahun pandangan yang dominan fungsi sistem saraf sebagai stimulus-respons associator. Dalam konsepsi ini, saraf pengolahan dimulai dengan rangsangan indra yang mengaktifkan neuron, menghasilkan menyebarkan sinyal yang melalui rantai koneksi di saraf tulang belakang dan otak, akhirnya menimbulkan aktivasi motor neuron dan dengan demikian kontraksi otot, yaitu tanggapan terbuka. Descartes percaya bahwa semua perilaku binatang, dan sebagian besar perilaku manusia, dapat dijelaskan dalam hal stimulus-respon sirkuit, meskipun ia juga percaya bahwa fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti bahasa itu tidak mampu dijelaskan secara mekanis. Charles Sherrington, 1906 berpengaruh dalam buku The Integratif Aksi dari Nervous System, mengembangkan konsep mekanisme stimulus-respon lebih detail, dan Behaviorisme, sekolah pemikiran yang mendominasi Psikologi melalui pertengahan abad ke-20 , berusaha untuk menjelaskan setiap aspek perilaku manusia dalam hal stimulus-respon.

Namun, penelitian eksperimental elektrofisiologinya, dimulai pada awal abad ke-20 dan mencapai produktivitas yang tinggi oleh 1940-an, menunjukkan bahwa sistem saraf mengandung banyak mekanisme untuk menghasilkan pola-pola aktivitas intrinsik, tanpa memerlukan rangsangan eksternal. Neuron yang ditemukan mampu menghasilkan tindakan rutin potensi urutan, atau urutan dari ledakan, bahkan dalam isolasi lengkap. Ketika intrinsik aktif neuron saling terhubung satu sama lain dalam kompleks sirkuit, kemungkinan untuk menghasilkan pola-pola temporal rumit menjadi jauh lebih luas. konsepsi modern memandang fungsi sistem saraf sebagian dalam hal stimulus-respon rantai, dan sebagian dalam hal intrinsik yang dihasilkan dari pola kegiatan-kegiatan kedua jenis berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan repertoar perilaku penuh.

Refleks dan stimulus-respon lainnya sirkuit

Jenis yang paling sederhana adalah rangkaian saraf refleks busur, yang dimulai dengan input sensorik dan berakhir dengan sebuah motor keluaran, melewati deretan neuron di antara keduanya. Sebagai contoh, perhatikan “refleks penarikan” menyebabkan tangan untuk menyentak kembali setelah kompor panas disentuh. Rangkaian yang dimulai dengan reseptor sensorik di kulit yang diaktifkan oleh panas tingkat berbahaya: suatu bentuk khusus dari struktur molekul yang tertanam di dalam membran menyebabkan panas untuk menghasilkan medan listrik melintasi membran. Jika perubahan potensial listrik cukup besar, hal itu membangkitkan potensial aksi, yang ditularkan sepanjang akson dari sel reseptor, ke sumsum tulang belakang. Ada rangsang akson sinaptik membuat kontak dengan sel lain, yang sebagian proyek untuk daerah yang sama dari sumsum tulang belakang, yang lain memproyeksikan ke otak. Satu sasaran adalah serangkaian proyek yang interneurons tulang belakang untuk motor neuron mengendalikan otot lengan. Interneurons merangsang para motor neuron, dan jika eksitasi cukup kuat, beberapa motor neuron tindakan menghasilkan potensi, yang melakukan perjalanan ke akson mereka ke titik di mana mereka membuat kontak sinaptik rangsang dengan sel-sel otot. Rangsang sinyal yang menginduksi kontraksi sel otot, yang menyebabkan sudut sendi di lengan untuk mengubah, menarik tanganku.

Pada kenyataannya, skema straightfoward ini tunduk pada berbagai komplikasi. Walaupun untuk refleks sederhana ada jalan pendek dari sensorik saraf neuron ke motor neuron, juga terdapat di dekatnya neuron yang berpartisipasi dalam rangkaian dan memodulasi respon. Selain itu, ada proyeksi dari otak ke sumsum tulang belakang yang mampu meningkatkan atau menghambat refleks.


Disederhanakan skema dasar fungsi sistem saraf: sinyal yang diambil oleh reseptor indra dan dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak, di mana terjadi pemrosesan yang menghasilkan sinyal yang dikirim kembali ke sumsum tulang belakang dan kemudian keluar untuk motor neuron
Walaupun refleks yang paling sederhana dapat ditengahi oleh sirkuit berbaring sepenuhnya di dalam sumsum tulang belakang, lebih kompleks tanggapan mengandalkan pemrosesan sinyal di dalam otak. Perhatikan, misalnya, apa yang terjadi ketika sebuah benda di pinggir lapangan visual bergerak, dan seseorang tampak ke arah itu. Respons sensorik awal, di retina mata, dan motor akhir tanggapan, dalam oculomotor inti batang otak, tidak semua yang berbeda dari yang di refleks sederhana, namun tahap-tahap antara benar-benar berbeda. Alih-alih satu atau dua langkah rantai pengolahan, sinyal-sinyal visual melewati tahap mungkin selusin integrasi, yang melibatkan talamus, korteks serebral, ganglia basal, unggul colliculus, serebelum, dan beberapa nukleus batang otak. Daerah-daerah ini melakukan fungsi pemrosesan sinyal-fitur yang mencakup deteksi, analisis persepsi, daya ingat, pengambilan keputusan, dan motor perencanaan.
Fitur deteksi adalah kemampuan untuk mengekstrak informasi yang relevan secara biologis dari kombinasi sinyal sensorik. Dalam sistem visual, misalnya, reseptor sensorik di retina mata hanya mampu mendeteksi secara individual “titik cahaya” di dunia luar . Kedua-visual tingkat neuron menerima input dari kelompok reseptor primer, tingkat lebih tinggi neuron menerima input dari kelompok neuron tingkat kedua, dan seterusnya, membentuk hierarki tahap pengolahan. Pada setiap tahap, informasi penting yang diekstrak dari sinyal ansambel dan informasi tidak penting dibuang. Pada akhir proses, sinyal-sinyal input mewakili “titik cahaya” telah berubah menjadi representasi saraf objek di dunia sekitarnya dan harta mereka. Yang paling canggih pengolahan sensoris terjadi di dalam otak, tapi juga ekstraksi fitur kompleks terjadi di sumsum tulang belakang dan organ-organ sensoris perifer seperti retina.
Pola intrinsik generasi
Meskipun mekanisme stimulus-respon yang paling mudah untuk memahami, sistem saraf juga mampu mengendalikan tubuh dengan cara-cara yang tidak memerlukan rangsangan eksternal, internal melalui irama yang dihasilkan aktivitas. Karena berbagai tegangan-sensitif saluran ion yang dapat tertanam dalam membran neuron, banyak jenis neuron mampu, bahkan di isolasi, menghasilkan tindakan berirama potensi urutan, atau pergantian antara rhymthic tingkat tinggi meledak dan quiessence . Ketika neuron yang secara intrinsik berirama saling terhubung satu sama lain oleh rangsang atau penghambatan sinapsis, jaringan yang dihasilkan mampu berbagai perilaku dinamis, termasuk dinamika Penarik, periodisitas, dan bahkan kekacauan. Sebuah jaringan neuron yang menggunakan struktur internal terstruktur temporal untuk menghasilkan keluaran, tanpa memerlukan terstruktur temporal yang sesuai stimulus, disebut sebagai generator pola sentral.
Pola internal generasi beroperasi pada berbagai skala waktu, dari milidetik ke jam atau lebih. Salah satu tipe yang paling penting pola temporal sirkadian rhythmicity-yaitu, rhythmicity dengan periode sekitar 24 jam. Semua binatang yang telah dipelajari menunjukkan sirkadian fluktuasi dalam aktivitas saraf, yang mengendalikan perilaku pergantian sirkadian seperti siklus tidur-bangun. Penelitian eksperimen yang berasal dari tahun 1990-an telah menunjukkan bahwa ritme sirkadian dihasilkan oleh sebuah “jam genetik” yang terdiri dari satu set tingkat ekspresi gen yang naik dan turun selama sehari. Hewan beragam seperti serangga dan vertebrata berbagi sistem jam genetik serupa. Jam yang sirkadian dipengaruhi oleh cahaya, tetapi terus beroperasi bahkan ketika tingkat cahaya tetap konstan dan tidak ada waktu eksternal lainnya dari hari-isyarat yang tersedia. Gen Jam dinyatakan dalam banyak bagian dari sistem saraf juga banyak perifer organ, tetapi di semua mamalia “jam jaringan” disimpan di sinkron dengan sinyal-sinyal yang berasal dari master pencatat waktu di bagian kecil dari otak yang disebut suprachiasmatic inti.
Development
Pada vertebrata, landmark dari perkembangan saraf embrio termasuk kelahiran dan diferensiasi neuron dari prekursor sel batang, belum dewasa migrasi neuron dari tempat kelahiran mereka pada embrio untuk posisi terakhir mereka, hasil dari akson dari neuron dan bimbingan kerucut yg dpt mengubah tempat pertumbuhan melalui embrio pasca-sinaptik terhadap mitra, generasi sinapsis antara akson dan pasca-sinaptik mitra, dan akhirnya perubahan dalam sinapsis seumur hidup yang dianggap mendasari pembelajaran dan memori.
Semua bilaterian binatang pada tahap awal pembangunan membentuk gastrula, yang terpolarisasi, dengan salah satu ujung tiang disebut hewan dan yang lainnya kutub vegetal. The gastrula memiliki bentuk disk dengan tiga lapisan sel, lapisan batin yang disebut endoderm, yang menimbulkan lapisan organ internal, lapisan menengah disebut mesoderm, yang menimbulkan tulang-tulang dan otot, dan sebuah Lapisan luar disebut ektoderm, yang menimbulkan kulit dan sistem saraf.





Four stages in the development of the neural tube in the human embryo

Pada vertebrata, tanda pertama dari sistem saraf adalah penampilan strip tipis sel di sepanjang tengah punggung, yang disebut saraf piring. Bagian bagian dalam pelat saraf (sepanjang garis tengah) adalah ditakdirkan untuk menjadi sistem saraf pusat (SSP), bagian terluar sistem saraf perifer (PNS). Sebagai perkembangan berlanjut, disebut lipatan saraf alur muncul di sepanjang garis tengah. Kandang ini memperdalam, dan kemudian menutup ke arah atas. Pada titik ini SSP masa depan muncul sebagai struktur silinder yang disebut tabung saraf, sedangkan PNS masa depan muncul sebagai dua irisan jaringan yang disebut neural crest, berlari memanjang di atas tabung saraf. Urutan tahap-tahap dari saraf piring ke tabung saraf dan saraf dikenal sebagai lambang neurulation.

Pada awal abad ke-20, seperangkat eksperimen terkenal oleh Hans Spemann dan Hilde Mangold menunjukkan bahwa pembentukan jaringan saraf adalah “disebabkan” oleh mesoderm yang mendasarinya. Selama beberapa dekade, meskipun, sifat dari proses induksi mengalahkan setiap usaha untuk mengetahuinya, sampai akhirnya hal itu diselesaikan dengan pendekatan genetik pada 1990-an. Induksi jaringan saraf membutuhkan penghambatan gen yang disebut tulang morphogenetic protein, atau BMP. Khususnya BMP4 protein muncul untuk terlibat. Dua protein yang disebut piala kecil dan Chordin, baik yang dikeluarkan oleh mesoderm, mampu menghambat BMP4 dan dengan demikian mendorong ektoderm untuk berubah menjadi jaringan saraf. Tampak bahwa mekanisme molekuler yang sama yang terlibat untuk banyak jenis binatang yang berbeda, termasuk arthropoda maupun vertebrata. Pada beberapa binatang, Namun, jenis lain dari molekul yang disebut fibroblast FGF Growth Factor atau mungkin juga memainkan peran penting dalam induksi.
Induksi jaringan saraf menyebabkan prekursor pembentukan sel-sel saraf, yang disebut neuroblasts. Pada Drosophila, neuroblasts membagi asymmetically, sehingga satu produk adalah “ganglion sel induk” (GMC), dan yang lain adalah neuroblast. Sebuah GMC membagi sekali, untuk menimbulkan baik sepasang neuron atau sepasang sel-sel glial. Dalam semua, sebuah neuroblast mampu menghasilkan jumlah yang tak terbatas neuron atau glia.
Seperti ditunjukkan dalam studi tahun 2008, salah satu faktor bilateral umum bagi semua organisme (termasuk manusia) adalah isyarat disekresikan keluarga molekul yang disebut neurotrophins yang mengatur pertumbuhan dan kelangsungan hidup neuron. Zhu et al. diidentifikasi DNT1, neurotrophin pertama ditemukan di lalat. Saham DNT1 kesamaan struktural dengan semua neurotrophins diketahui dan merupakan faktor kunci dalam nasib neuron pada Drosophila. Karena neurotrophins kini telah diidentifikasi dalam kedua vertebrata dan invertebrata, bukti ini menunjukkan bahwa neurotrophins hadir di Common leluhur organisme bilateral dan mungkin merupakan mekanisme umum untuk pembentukan sistem saraf.

Phatology

Sistem saraf rentan terhadap kerusakan dalam berbagai cara, sebagai hasil dari cacat genetik, kerusakan fisik akibat trauma atau racun, infeksi, atau penuaan. Khusus medis dari studi Neurology penyebab kerusakan sistem saraf, dan mencari intervensi yang dapat meringankannya.

Sistem saraf pusat dilindungi oleh besar hambatan fisik dan kimia. Secara fisik, otak dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh selaput meningeal tangguh, dan yang ditutupi dalam tulang tengkorak dan tulang belakang vertebra, yang bergabung menjadi perisai fisik yang kuat. Kimia, otak dan sumsum tulang belakang dipisahkan oleh apa yang disebut sawar darah-otak, yang mencegah sebagian besar jenis bahan kimia dari bergerak dari aliran darah ke bagian dalam SSP. Perlindungan ini membuat SSP kurang rentan dalam banyak cara dibandingkan PNS; sisi lain, bagaimanapun, adalah bahwa kerusakan pada SSP cenderung memiliki konsekuensi yang lebih serius.
Meskipun saraf perifer cenderung untuk berbohong dalam di bawah kulit, kecuali di beberapa tempat seperti sendi siku, mereka masih relatif terkena kerusakan fisik, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kehilangan sensasi, atau hilangnya kontrol otot. Kerusakan saraf juga dapat disebabkan oleh pembengkakan atau memar di tempat-tempat di mana saraf melewati saluran kurus yang ketat, seperti yang terjadi dalam carpal tunnel syndrome. Jika saraf perifer benar-benar transected, hal itu akan sering beregenerasi, tapi untuk saraf lama proses ini mungkin memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan. Selain kerusakan fisik, neuropati perifer dapat disebabkan oleh banyak masalah medis lainnya, termasuk kondisi genetis, kondisi metabolik seperti diabetes, kondisi peradangan seperti sindrom Guillain-Barré, kekurangan vitamin, penyakit menular seperti kusta atau herpes zoster, atau keracunan oleh racun seperti logam berat. Banyak kasus tidak punya alasan yang dapat diidentifikasi, dan disebut sebagai idiopatik. Hal ini juga mungkin bagi saraf perifer kehilangan fungsi sementara, mengakibatkan mati rasa sebagai kekakuan-penyebab umum meliputi tekanan mekanis, penurunan suhu, atau kimia interaksi dengan obat bius lokal seperti lidokain.
Kerusakan fisik pada tulang belakang dapat menyebabkan hilangnya sensasi atau gerakan. Jika suatu cedera pada tulang belakang menghasilkan sesuatu yang lebih buruk daripada bengkak, gejala bisa bersifat sementara, tetapi jika serabut saraf di tulang belakang benar-benar hancur, kehilangan fungsi biasanya permanen. Percobaan penelitian telah menunjukkan bahwa serat saraf tulang belakang upaya untuk menumbuhkan kembali dengan cara yang sama seperti serabut saraf periferal, tapi di sumsum tulang belakang, kerusakan jaringan biasanya menghasilkan jaringan parut yang tidak dapat ditembus oleh regrowing saraf.

Biology Cell


Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu






a. Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma


Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma


RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus


Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)


Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola


Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel


Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan


1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar

Delapan Makna di Balik Bunga Mawar



Mawar identik menjadi hadiah wajib di hari Valentine. Siapa yang tak bahagia mendapat rangkaian mawar indah dari sang kekasih. Yang pasti, sangat romantis sekali ketika si dia datang dengan penuh senyum dan membawa seikat bunga mawar. Atau tiba-tiba ia memberikan kejutan dengan mengirimkan sebuket mawar ke kantor Anda. Aih romantis sekali, membuat Anda tersipu dan pipi Anda memerah seketika.
Tapi tunggu dulu, siapa bilang mawar yang diberikan si dia hanya tanda keromantisan saja. Masih ada makna lain di balik setiap tangkai mawar yang dia berikan pada Anda lho!
Mawar memiliki aneka warna yang indah dan menarik. Ada mawar merah, putih, orange, kuning, merah muda, lalu makna apa yang tersimpan di balik masing-masing warna tersebut?

1. Mawar Merah
Mawar merah memang paling populer di antara mawar-mawar lainnya. Hampir setiap kali si dia datang membawa mawar merah untuk Anda. Mawar merah memiliki makna cinta, kecantikan, keberanian, penghormatan, keromantisan, dan ucapan selamat. Jadi mawar merah ini cocok untuk menyatakan perasaan cinta seseorang. Jangan ragu lagi, jika ia datang membawa mawar merah untuk Anda di hari Valentine itu artinya ia ingin mengatakan "aku mencintaimu".

2. Mawar Putih
Mawar yang putih terlihat bersinar dan sangat cantik. Mawar putih ini juga banyak digunakan para pria untuk memuja wanita. Mawar putih ini menyimbolkan cinta sejati, kemurnian dan kesungguhan, kelembutan, kesucian dan kerendahan hati. Jika pada hari Valentine Anda dikejutkan dengan mawar putih, Anda patut berbahagia karena ia ingin menunjukkan ketulusan cintanya kepada Anda.

3. Mawar Merah Muda/ Pink
Mawar Pink menjadi favorit pilihan ketiga di antara mawar yang lain. Warnanya memang menggemaskan dan menggoda, membuat siapa saja yang menerimanya tersipu malu. Mawar pink melambangkan penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kelembutan, kasih sayang dan ucapan terima kasih sebagai seorang sahabat yang dekat. Nah jika ada kiriman mawar pink dari si dia, ini artinya perasaan yang dia rasakan masih sebatas perasaan kagum, belum menjadi perasaan cinta yang mendalam. Namun jangan kecewa, ini bisa saja menjadi tanda bahwa memang si dia menyukai Anda dan mengagumi Anda. Langkah berikutnya buat si dia terkesan dan dapatkan mawar putih atau merah di valentine berikutnya.

4. Mawar Kuning
Mawar kuning disebut juga mawar persahabatan. Warna kuning yang tersimpan di balik keceriaannya menyimbolkan persahabatan yang sejati, kekaguman atas persahabatan, ucapan selamat datang, suatu awal yang baru dari sesuatu, kenangan indah yang tak terlupakan. Semangat persahabatan sejati tersimpan di dalam indahnya mawar kuning ini. Taruh di dalam vas dan letakkan di atas meja kerja Anda, mawar kuning ini akan memberikan semangat baru untuk Anda.


5. Mawar Kuning berhiaskan warna Merah di ujung kelopaknya
Jika mawar kuning melambangkan persahabatan, beda artinya mawar kuning yang ujung kelopaknya berwarna merah. Mawar ini menyimpan perasaan kagum. Bukan kekaguman biasa, namun lebih dari seorang sahabat. Ini menandakan si dia sedang jatuh cinta pada Anda. Siap-siap membaca kartu yang berisi pernyataan darinya ya.

6. Mawar Orange
Mawar ini mungkin jarang dijumpai, dan tak begitu populer. Namun pesan yang tersimpan di dalamnya begitu dalam, seolah seperti si dia ingin mengatakan "Aku ingin kamu jadi bagian di dalam hidupku." Warna orange menyimbolkan gelora cinta yang menggebu-gebu, kekaguman yang luar biasa, dan rasa haus akan cinta. Hmmm si dia tampaknya begitu mendambakan Anda. Perasaan cintanya seolah tak terbendung dan ingin Anda segera membalasnya.

7. Warna Peach
Mawar peach ini juga termasuk langka dan jarang ditemui. Namun si peach ini melambangkan kedekatan lho. Makna yang tersimpan di dalamnya merupakan pernyataan cinta sekaligus lamaran untuk Anda. Tak hanya sebatas pernyataan cinta saja yang ingin dikatakan si dia, namun si peach ini pantas untuk mendampingi cincin yang ingin disematkan di jari Anda. Siapkah Anda ketika si dia bertanya, "Would You marry me?"

8. Mawar Kombinasi, rangkaian Mawar Putih dan Merah
Jika si dia memberikan rangkaian mawar putih dan merah, ini tanda cinta yang luar biasa. Si dia ingin Anda menjadi pendampingnya, orang yang selalu berada di sisinya. Kenyamanan, rasa bahagia dan kecocokan selalu ia rasakan ketika berdua. Selamat! Anda adalah orang yang cocok untuk menjadi pendampingnya.

Tebak mawar mana yang akan diberikan si dia untuk Anda? Siapkan vas di atas meja kamar Anda. Biarkan indahnya mawar yang diberikan si dia menghiasi tempat favorit Anda, dan susunlah maknanya di dalam hati Anda. Happy Valentine's Day! (Kpl/ICH)

Anggrek Hitam


Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang cukup drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada para kolektor anggrek.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”.

Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di hutan liar Kalimantan juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Ciri-ciri Angrrek Hitam. Jenis anggrek ini dinamakan Anggrek hitam lantaran memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, melancip, berwama hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua.

Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.

Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya jenis anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur ini tumbuh di dataran rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah.

Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara memisahkan umbi semunya.

Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda.
 
Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta terjadinya kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek hitam di alam liar semakin terancam kepunahan.

Mungkin para pecinta dan kolektor anggrek sebelum membeli Anggrek hitam musti teliti, apakah anggrek hitam yang dibeli itu hasil penangkaran atau hasil perburuan dari alam liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi kepunahan spesies ini di alam bebas tetap merupakan kerugian yang besar bagi biodeversity Indonesia. Jangan sampai para pecinta anggrek justru menjadi penyebab utama kepunahan Anggrek hitam di alam liar.

 Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Asparagales; Famili: Orchidaceae; Genus: Coelogyne; Spesies: Coelogyne pandurata; Nama binomial: Coelogyne pandurata


Materi 7 kelas VIII

STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

GOLONGAN TUMBUHAN :


1. Tumbuhan tingkat rendah, memiliki ciri-ciri :
v Berthallus sehingga disebut Tumbuhan THALLOPYHTA
v Organ masih sangat sederhana
v Belum mempunyai jaringan pengangkutan
v Ex : Brypohyta dan Algae

2. Tumbuhan tingkat tinggi, memiliki ciri-ciri :
v Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA
v Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang.
v Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler.
v Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae.

STRUKTUR TUMBUHAN : E K E S
E : Epidermis
K : Kortex, terdiri dari : jaringan stereon dan Parenkim
E : Endodermis, merupakan jaringan pembatas antara kortex dan stele
S : Silinder pusat , terdir dari : jaringan pengnagkuta (Xylem dan Phloem)

MACAM JARINGAN TUMBUHAN

A. JARINGAN MERISTEM
  • Merupakan jaringan yang aktif membelah
  • Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
  • Terdapat pada ujung akar, ujung batang, kamibium ikatan pembuluh.
  • Tumbuh secara vertikal dan horizontal.
B. JARINGAN PERMANEN/DEWASA
1. Jaringan pelindung yaitu Jaringan Epidermis
  • Merupakan selapis sel pipih, tipis dan rapat
  • Terletak paling luar/tepi
  • Memiliki lapisan kutikula/lilin
  • Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.
2. Jaringan Stereon/Penguat.
a. Jaringan Sklerenkim
  • Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri dari fiber/serat dan sel batu/sklereid.
  • Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat Lignin/zat kayu.
  • Bersifat kaku/mudah patah.
  • Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
b. Jaringan Kolenkim
  • Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose
  • Bersifat lentur/fleksibel
  • Mengandung klorofil
  • Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.
  • Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.

3. Jaringan Parenkim
  • Disebut juga jaringan dasar
  • Berada juga di Berkas Pengangkutan (BP)/
  • Bentuknya bermacm-macam seperti : tiang/palisade ; sponsn/bunga karang ; bintang dan lipatan.
  • Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.)
  • Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis dan transportasi.
4. Jaringan Pengangkutan
a. Jaringan Xylem
· Disebut jaringan kayu
· Terletak di bagian paling dalam.
· Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
· Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral dan unsur hara dari akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh.

b. Jaringan Phloem
  • Disebut juga jaringan tapi.
  • Terletak di sebelah luar jaringan Xylem
  • Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
  • Berfungsi untuk mengangkut hasil fotodintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus/Periderm
  • Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati
  • Mengandung zat suberin/zat gabus.
  • Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.

ORGAN TUMBUHAN

A. ORGAN POKOK
1. AKAR
2. BATANG
3. DAUN

B. ORGAN TAMBAHAN
1. BUNGA
2. BUAH
3. BIJI

AKAR

a. Fungsi akar :
  • Menyerap air, garam dan unsur hara
  • Alat transportasi
  • Menyimpan cadangan makanan
  • Penunjang dan memperkokoh tubuh tumbuhan.
  • Alat respirasi
  • Alat reproduksi
  • Tempat tumbuhnya tunas

b. Struktur Akar
1. Struktur luar
  • Rambut akar
  • Batang akar
  • Unjun akar
  • Meristem
  • Kaliptra

2. Struktur dalam
E : Epidermis, termodifikasi menjadi bulu-bulu akar
K : Kortex, sebagai tempat cadangan makanan dan Repsirasi
E : Endodermis, sebagai transportasi mineral dan air
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP)

3. Daerah Pertumbuhan Akar
  • Kaliptra yaitu jaringan yang melindungi ujung akar. Disebut juga tudung akar.
  • Meristematik yaitu daerah yang selnya aktif membelah diri
  • Pertumbuhan dan perkembangan yaitu daerah terjadinya pertambahan jumlah sel akibat aktivitas daerah meristematik.
  • Differensiasi yaitu daerah perubahan sel baik bentuk serta fungsinya. Atau daerah modifikasi sel.

4. Transportasi akar
a. Ekstravasikuler yaitu transportasi yang tidak melewati jaringan pengangkutan.
Macamnya ada 2 :
  • Apoplas yaitu pengangkutan air, garam mineral serta hasil fotosintesis melewati ruang antar sel karena adanya penebalan pad sel endodermis.
  • Simplas yaitu pengangkutan air, garam mineral dan hasil fotosintesis melalui se.

b. Intravsikuler yaitu transportasi yang melalui jaringan pengangkutan (JP).
Macamnya ada 4 :
  • Imbibisi yaitu penyerapan molekul, zat dengan menggunakan kemampuan dinding sel dan plasma sel. Terjadi pada Bryophyta.
  • Difusi yaitu perpindahan molekul, zat dari daerah hipertonis menuju daerah hipotonis.
  • Osmosis yaitu perpindahan molekul, zat dari daerah hipertoni menuju daerah hipotonis melalui selaput semipermeabel.
  • Transport aktif yaitu pengangkutan ion-ion, moleku yang menggunakan energi berupa ATP.

5. Repirasi pada Akar
  • Merupakan respirasi aerob
  • Memlui stomata, lenti sel, epidermis akar yang muda (bulu akar) atau seluruh permukaan tubuh (pada tumbuhan tingkat rendah).
  • Menghasilkan CO2 dan H2O untuk bahan fotosintesis.

6. Macam Akar
  • Akar nafas, ex : tanaman bakau
  • Akar gantung, ex : beringin, anggrek
  • Akar tunjang, ex: Pandanus sp
  • Akar serabut., ex : golongan Monokotil
  • Akar Tunggang, ex : golongan Dikotil

7. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil

MONOKOTIL
PERBEDAAN
DIKOTIL
Serabut
SISTEM PERAKARAN
Tunggang
Batas ujung akar & kaiptra jelas
ANATOMI
Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
Selang seling
B.P.
Kolateral
Mempunyai
EMPULUR
Tidak mempunyai
Beberapa lapis
PERISIKEL
Satu lapis

BATANG

1. Fungsi :
  • Tempat lintasan makanan dan air
  • Penyokong tumbuhan
  • Penyimpan sebgaina hasil fotosintesis.
  • Pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga.
  • Alat reproduksi vegetatif
  • Memberikan bentuk tubuh tumbuhan.


2. Struktur batang
a. DIKOTIL
E : Epidermis, mengalami penebalan zat gabus dan kutikula, termodifikasi
membentuk lenti sel.

K : Kortex, Jaringan parenkim dengan r. a.s. dan jaringan penguat dengan
penebalannya.
E : Endodermis, mengandung zat tepung, terdapat floeterma (selaput
tepung).
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP) tipe kolateral terbuka. Terdapat empulur dan
perisikel.

b. MONOKOTIL
  • Tidak mempunyai kambium
  • Pertumbuhannya terbatas
  • Ikatan pembuluh dengan tipe kolatral tertutup
  • Memiliki empulur dan sklerenkim
  • Epidermis dengan stomata dan bulu-bulu akar.

3. Perbedaan batang dikotil dn monokotil

MONOKOTIL
PERBEDAAN
DIKOTIL
Tidak ada
Cabang
Ada
Tersebar
Jaringan Pengangkutan
Teratur
Tidak ada
Kambium
Ada
Besar/ada
Rongga udara
Tidak ada



4. Bentuk batang berdasarkan strukturnya
  • Herbaceus yaitu batang yang lemah dan berair karena banyak mengandung zat selulose. Ex : Amaranthus hybridus ; krokot
  • Calmus/rumput yaitu batang yang tidak keras dan tampak beruas-ruas. Ex : Oryza sativa.
  • Calamus/mendong yaitu batang yang seperti rumput tetapi ruanya lebih panjang. Ex : Wlingi dan mendong.
  • Lignosus yaitu batang yang berkayu keras dan kuat. Ex : golongan pohon dan semak.

5. Macam percabangan
  • Monopodial yaitu percabangan dengan batang pokok yang jelas, karena lebih besar dan panjang dari cabangnya. Ex : Camara lantana.
  • Simpodial yaitu percabangan dengan batang poko yangsama besar dengan cabang utam. Ex : Achras zapota / Sapota achras / Manilakara achra atau sawo Manila.
  • Dikotom yaitu percabangan yang selalu membentuk 2 cabang sama ebsar. Ex : Golongan Pterydophyta.

6. Lingkaran tahun
  • Terjadi akibat pertumbuhan kamium kearah luar dan dalam yang diperlihatkan dengan sebentuk garis melingkar.
  • Adanya perbedaan nyata antara lingkaran tahun di musim hujan dan musim kemarau.
  • Pada musim kemarau lingkaran tahun yang terjadi selnya lebih kecil dan sedikit
  • Sedangkan pada musim penghujan lingkaran tahu n yang terjadi selnya lebih besar dan banyak.




DAUN

1. Fungsi :
  • Merupakan organ fotosintesis
  • Alat transportasi
  • Membatasi proses transpirasi dengan adanya lapisan kutikul.
  • Alat reproduksi vegetatif

2. Struktur daun
E : Epidermis, bagian atas selapis sel dengan peenbalan kutikula. Bagian
bawah selapis sel dengan termodifikasi menjadi stomata.
K : Kortex, merupakan bagian dari mesofl daun/dagingdaun yang terdiri dari
jaringan Parenkim baik palisade dan spons.
S : Silinder pusat, terdapat Berkas Pengangkutan (BP)/Jaringan
Pengangkutan (JP) yang terlihat dalam urat daun. Terdapat tulang daun
dalam JP dengan jaringan penguat kolenkim. Pada tangkai daun
terdapat jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim.

3. Hal-hal yang menyebabkan larutan garam mineral naik ke bagian daun.
a. Tekanan Akar
  • Secara osmosis dari akar ke seluruhbagian tumbuhan.
  • Paling tinggi terjadi pada malam hari.

b. Daya kapilaritas
  • Pembuluh di akar, batang dan daun asling berhubungan membentuk pembuluh kapiler.
  • Akibat dari gaya adhesi anata dinding xylem dengan molekul air dan akibat gaya kohesi antara molekul air.
 
c. Daya isap daun
  • Akibat dari penguapan dandaun kekurangan air
  • Menyebabkan air dalam saluran ikatan pembuluh naik ke daun.

d. Pengaruh sel-sel yang hidup

4. Pengeluaran larutan dari daun
· Gutasi yaitu proses perembesan tetes-tetes air melalui celah daun (hidatoda/gutatoda/emisarium) di bagian ujung daun.
· Transpirasi yaitu proses pengauapan dari tumbuhan baik akar, daun dan batang melalui stomata. Alat pengukuranya dinamakan Potometer atau Porormeter.
· Pendarahan yaitu proses keluarnya air bersama zat-zat yang terlarut di dalamnya melalui luka. Biasanya hasil pelukan ini dapat bermanfaat bagi manusia. Seperti karet menghasilkan latex, seludang kelapa menghasilkan aren dan pinus menghasilkan terpentin.

5. Faktor yang mempengaruhi transpirasi
a. Faktor luar
  • Suhu
  • Kelembaban relatif
  • Pergerakan air
  • Tekanan Atmosfer
  • Cahaya
  • Angin
  • Persediaan air tanah

b. Faktor dalam
  • Ukuran daun
  • Tebal daun
  • Jumlah stomata
  • Ada tidaknya lapisan kutikula
  • Banyak sedikitnya trikoma

BUNGA

  • Merupakan organ reproduksi
  • Dipunyai oleh tumbuhan tingkat tinggi
  • Terbentuk dari ujung cabang

1. Bagian bunga
  • Tangkai bunga/Pedunculus
  • Dasar bunga/Receptaculum
  • Perhiasan bunga yang meliputi Kelopak bunga/calyx dan mahkota bunga/corolla.
  • Gamet bunga meliputi :
  1. Pistillum/putik, terdiri dari :
    • Kepala putik/tigma
    • Tangkai putik/stylus
    • Bakal buah/ovarium
    • Bakal biji/ovulum
  2. Stamen/benang sari, terdiri dari :
· Tangkai sari/filamen
· Kepala sari/anthera
· Serbuk sari /pollen

2. Pembagian tumbuhan berdasarkan kedudukan gamet bunga:
  • Monoseus/berumah satu yaitu tumbuhan yang memiliki 2 macam bunga yaitu bunga jantan dan betina pada satu pohon.
  • Diosesus/berumah dua yaitu tumbuhan yang hanya memiliki 1 macam bunga aytiu bisa bunga jantan atau bungan betina.

3. Pada tumbuhan Gymnospermae
  • Belum memiliki bunga yang sesungguhnya.
  • Alat reproduksi berupa strobilus, mengandung daun buah dan serbuksari.
  • Ex : Gnetum gnemon, Pinus merkusii


4. Pada tumbuhan Angiospermae
  • Sudah memiliki bunga yang sesungguhnya
  • Berdasarkan susunan bunganya dapat dibedakan menajdi :
Ø Bunga tunggal yaitu dalam satu tangkai hanya terdapat satu kuntum bunga. Ex : Hibiscus rosa-sinensis
Ø Bunga majemuk yaitu dalam satu tangkai terdapat banyak kuntum bunga. Ex : Helianthus anuus, Mimmosa pudica

  • Macam bunga majemuk
Ø Bunga Tandan , memiliki ciri-ciri :
v Bertangkai nyata
v Melekat pada ibu tangkai yang tidak bercabang
v Ex : Ixora palludosa

Ø Bunga Tongkol, memiliki ciri-ciri :
v Tidak bertangkai pada bunganya
v Melekat pada ibu tangkai ukuran besar dan bergerombol
v Ex : Bunga pada Zea mays


Ø Bunga Cawan, memiliki ciri-ciri :
v Memiliki ibu ujung tangkai melebar dan merata
v Berbentuk cawan/cakaram
v Ex : Helianthus anuus

Ø Bunga Bongkol, memiliki ciri-ciri :
v Bunga manjemuk secara kesseluruhan
v Berbentuk bola
v Ex : Mimmosa pudica, Lamtoro dan petai Cina

BUAH

  • Berkembang dari bagian sel gamet yang disebut bakal buah

  1. Bagian buah
  • Buah yang lengkkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit buah.
  • Kulit buah yang sudah masak biasanya terdiri dari epikarp, mesokarp dan endokarp. Terdapat pada Cocos sp, Kenari, Mangifera indica, Musa paradisiaca.
  1. Fungsi buah
  • Menyimpan cadangan makanan
  • Membantu proses pemencaran tumbuhan.
  1. Macam buah, secara umum :
  • Buah tunggal yaitu buah yang dibentuk olehh satu bakal buah yang berasal dari satu bunga. Ex : Mangifera indica
  • Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah yang berasak dari satu bunga. Ex : Anona muricata, Fragaria vesca, Srikaya.
  • Buah majemuk yaitu buah yang terbentuk dari banyak bakal buah yang berasal dari banyak bunga. Ex : Ananas commosus, Artocarpus integra, Keluwih.
  1. Macam buah berdasarkan jenisnya :
  • Buah sejati yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah. Ex : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
  • Buah semu aytiubuah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga. Ex : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.
 BIJI
  • Tebentuk dari bakal biji, hasil dari fertilisasi
  • Terletak dalam bakal buah.
  • Merupakan alat reproduksi generatif
  • Bagian dalam terdapat embrio atau calon individu baru.
  1. Fungsi biji
· Menyimpan cadangan makanan.
· Alat pemencaran tumbuhan.

Bagian-bagian biji
· Spermodermis, merupakan kulit pelindung yang terluar. Pada Gymnospremae terdiri dari 3 lapisan yaitu luar (lapisanyang tebal), tengah (lapisan yang keras) dan dalam (lapisanyang tipis). Ex : Gnetum gnemon, Cycas rumphii. Pada Angiospermae terdiri dari 2 lapisan yaitu testa (lapisan yang tipis dan keras) dan tegmen (lapisan yang tipis seperti selaput). Ex : Manggifera indica, Arachis hypogea.
· Funiculus,merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan papan biji (plasenta). Disebut juga dengan tali pusat.
· Hilus atau pusat biji , merupakan bagian dari tali pusat yang sudah putus, sehingga meninggalkan bekasnya saja apabila biji sudah masak.
· Nucleus seminis (inti biji/isi biji), merupakan bagian biji yang terdalam yang terdiri dari : embrio (lembaga) yang akan dapat menjadi akar lembaga (radikula), kotiledon (daun lembaga) dan pucuk lembaga (plumulae). Selain itu terdapat pula endosperm (putih lembaga/cadangan makanan). Pada Golongan Leguminoceae, endpspermnya berada dalam daun .

HAMA DAN PENYAKIT
  1. Hama yaitu organisme yang merusak tanaman atau hasil tanaman akaibat dari aktivitas hidupnya untuk memperoleh makanan. Biasanya didominasi oleh golongan hewan. Ex : Mammalia, Insecta, Aves.
  1. Contoh hama :
· Wereng coklat/Nilaparvata lugens pada tanaman Oryza sativa.
· Walang sangit/Leptocorisa acuta dengan menhisap biji Oryza sativa yang muda.
· Kutu daun/Aphis sp pada tanaman.
· Kumbang tanduk/Artona cartoxantha dan Orycytes rhinoceros pada Cocos sp.
· Chilo sp pada tunas batang tebu.
· Ancheronthia lachesis/ulat tongkang dengan merusak tanaman Nicotiana tobacum dan golongan Leguminoceae.
· Ulat daun pisang/Erionata thrax dapat meotong dan memakan daun Musa paradisiaca.
· Kepiting sawah/Paratelphusa convvexa dapat merusak tanaman Oryza sativa pada waktu muda dan merusak galangan sawah.
· Siput kerucut pendekk/Bradybaena similaris dapat merusak tanaman muda pada sayur mayur dan tanaman hias.
· Tikus sawah/Rattus argentiventer dapat mengerat batang, memakan bunga dan biji pada Oryza sativa.
· Burung gereja/Passer montanus dapat memakan rumput-rumputan termasuk Oryza sativa.
· Kera bedes/Macaca fascicularis dapat menyerang ladang singkong. Zea mays dan Oryza sativa.
· Bajing/Callosciurus notatus dapat melubangi buah kelapa dan memakan isinya.
· Landak/Hystrix brachyura dapat menyerang ladang singkong dan ubi.

3. Penyakti tanaman yaitu ganggguan pada tanaman yang disebabkan oleh golongan mikroorganisme. Biasanya menyerang pada organ-organ tertentu pada tanaman.

4. Contoh penyakit tanaman
· Penyakit CVPD pada Citrus sp, yang disebabkan oleh virus.
· Penyakti Mozaik pada Nicotiana tobacum dan kentang, yang disebabkan oleh virus.
· Rebah kecambah pada kecambah, yang disebabkan oleh fungi yaitu Phytium debaryanum.
· Penyakit pada Zea mays yang disebakan oleh fungi api yaitu Ustilago maydis.
· Penyakit pada pucuk tebu, yang disebabkan oleh fungi Ustilago scitaminea.
· Penyakit pada anggrekm yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas cattlyeas.
· Penyakit pada ruas batang dan butir biji Oryza sativa, yang disebabkan oleh Pyricularia oryzae.
· Penyakit pada kentang, yang disebabkan oleh fungi Phytophthora infestan.


KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN KEMAMPUAN PENYERAPAN AIR
1. HIDROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan air. Ex : Eicchornia crassipes, Lotus/teratai.
2. HALOFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Ex : Bakau, Nipah.
3. MESOFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk hidup di lingkungan yang cukup air. Ex : Coffea, Coklat.
4. XEROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk
Hidup di lingkungan yang kurang air/kering. Ex : Kaktus, Kurma.
  1. HIGROFIT yaitu golongan tumbuhan yang mempuyai kemampuan untuk hidup di lingkungan yang lembab. Ex : Bryophyta, Pterydophyta.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Penerbit Gitamedia Press-Surabaya.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Penerbit Quadra dari Penerbit Yudhistira-Jakarta.
Hidayati. 2004. BIOLOGI PRAKTIS Untuk SMP Kelas I, II dan III. Ringkasan dan Contoh Soal. Penerbit Hikmah Sejati-Bantul, Yogyakarta.
Kadaryanto, at al. 2007. BIOLOGI 3. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Lawrence, E. 1991. Handerson’s Dictionary of : Biological Terms. Tenth Edition. Longman Scientific & Technical-England
Nurhayati, N. 2008. Pelajaran IPA-BIOLOGI BILINGUAL untukSMP/MTs.Kelas IX. Yrama Widya, Bandung.
Prawirohartono, S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains BIOLOGI 2b. Untuk SMU Kelas 2 Tengah Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. BIOLOGI Untuk Kelas 3 SLTP Kurikulum 1994. Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Saktiyono. 2004. Sains Biologi SMP 2. Esis – Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suhono, B. 2002. Kamus Botani. Untuk Siswa SLTP, SMU, Mahasiswa dan Masyarakat Umum. Penerbit Koperasi Joang Sejati-Bogor.
Tim IPA SMP/MTs. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 3. PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Tim IPA SMP/MTs. 2001. BIOLOGI 3.Untuk SLTP Kelas 3. PT. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.